Kamis, 24 Maret 2011

TELITI SEBELUM BELI KARBU KEIHIN PE28; ORI, KW1, KW2, ATAU KW3

Sekilas tentang karbu KEIHIN PE28. Dipasaran banyak sekali beredar karbu ini mulai dari KW3 ampe yang tipe racing buatan Jepang. Banyak orang yg bingung ngebedainnya..yg kadang berujung salah beli. Karbu ini populer sekali dikalangan penyuka oprek motor. salah satu sebabnya adalah kepresisian karbu ini dalam mengatur campuran bensin dan udara. PE28 adalah karbu bawaan Honda NSR SP.
Karena begitu populernya maka sesuai hukum dagang..cie cie….maka banyak pula beredar palsunya…bahkan sampai beberapa grade tingkatannya. Beberapa keluhan pemakai PE palsu antara lain msin ga bisa langsam, susah nyeting-nya, mbrebet di kisaran rpm tertentu, dan sebagainya…harus teliti sebelum beli, Om…berikut tips-nya.

>PE28 KW3 ato biasa disebut PE China, bodinya berwarna terang, jarum skepnya punya ulir buat disetel, finishing bodi kasar. Karbu KW3 ni kebanyakan beredar di jawa tengah dan jawa timur….suka susah di setting. Harnyanya sekitar 300 – 350rbu.



* PE28 KW2. Bodinya lebih gelap bila dibanding yg KW3, finishing juga masih rada kasar, jarum ga bisa disetel. Hargnya sekitar 400rbuan.



* PE28 KW1. ni yg paling banyak dijajakan dan dipakai maniak korek. Warna gelap, jarum tidak ada ulir setelannya, finishing rapi, dijual tanpa kemasan. Harga direntang 500 hingga 600 rbuan.



* PE28 Ori Honda Thailand. Finishing rapi jali, warna gelap, skep warna krom tapi dalemnya kuning emas dan berat. Jarum tidak ada ulir setelan, dijual dengan kemasan dus honda lengkap dengan kode part. Beberapa mekanik bilang bahwa karbu ori ini sebenarnya sama aja dengan yg KW1 Cuma beda dikemasan…tapi bebrapa yg lain bilang beda….hehe…klo menurut saya siy…klo yg ori kan dah pasti lewat quality kontrol Honda..jadi lebih terpercaya gitu…hehe…bukannya mentang-mentang saya pake yang ori ini ya…. . O ya…harga yag ori ini direntang 850 – 900rbu.

* PE28 Racing……ato mekanik kadang nyebut sebagai PE Jepang, harga paling mahal sekitar 1,9 juta. Finising jelas rapi, jarum skep ada ulir setelan, choke nempel di karbu langsung (kaya karbu RX King), trus di bagian bawah mangkuk karbu ada semacam tutup baut cukup gede…gunanya saat seting motor perlu gonta-ganti ukuran PJ/MJ ga perlu buka mangkuk karbu, cukup lepas tutup baut tsb dan PJ/MJ bisa dibongkar pasang lewat lubang tersebut…hehehe…mangstab kan…tapi harganya kaga nahan, Pakdhe…!

Selain diatas ada juga ”PE-PE-an” kaya PE28 TDR, PE Daytona, mengkin bisa digolongkan sbg KW1 ato KW1,5 kali ya…hehe….harganya juga sekitaran harga KW1
Selengkapnya...

Modifikasi Mesin Bikin Kencang, Malah BBM Lebih Irit (Stage I)


Bagi anda yang menyukai kecepatan, seperti saya pasti anda akan memodifikasi mesin motor anda agar memperoleh tenaga sesuai keinginan anda dan pastinya anda tetap ingin konsumsi BBM motor anda tetap irit atau bahkan lebih irit dibanding sebelum dimodifikasi. Saya punya racikan ampuhnya. Resepnya adalah rombak seluruh sistem pengapian pada bagian mesin anda. Ganti Capacitor Discharge Ignition (CDI), peranti ini adalah induk/biangnya produksi api sebelum diteruskan ke ruang pembakaran. CDI standard pabrik biasanya memiliki limit dan kemampuan menghasilkan percikan apinya lebih kecil dibanding CDI racing. CDI racing zaman sekarang kebanyakan sudah mengadopsi sistem digital. Perlu dingat sebelum mengganti CDI pastikan jenis pengapian motor anda menganut sistem AC atau DC.Bila motor anda hanya digunakan untuk keperluan harian anda tidak perlu mengganti yang khusus balap mengingat harga yang cukup mahal. Pada motor harian bila anda tertarik untuk menggunakan merek BRT(Bintang Racing Team) anda cukup menggantinya dengan tipe Hyperband kira-kira harganya berkisar antara 350rb-400rb. Untuk meningkatkan sistem pengapian pada motor, selain CDI anda juga dapat mengganti Busi dan Kabel Busi.
Busi perlu diganti yang jenis racing berbentuk jarum dan bahan yang paling bagus adalah Iridium. Saya menggunakan busi NGK racing jarum berbahan Platinum. Kalau CDI dan busi sudah menghasilkan percikan api yang besar, percuma kalau perantara atau kabel businya masih standard. Jadi saya menggantinya dengan kabel busi split fire berbahan serat optik. Bila anda rasa masih kurang anda juga bisa mengganti koil yang lebih bagus, tetapi hal itu tidak saya lakukan mengingat budget yang sedikit. Untuk memodifikasi itu semua saya harus rela merogoh kocek hingga 440rb, tetapi saya cukup puas karena peningkatkan tenaga cukup signifikan walaupun belum melakukan pengetesan lewat dynometer dan CDI yang saya pakai unlimiter. Perlu diingat seluruh modofikasi yang telah saya beberkan tadi untuk motor saya JupiterZ keluaran 2006. Berikut adalah spesifikasi CDI BRT HyperBand:

Tegangan Kerja : 12 s/d 18 Volt
Konsumsi Arus : 0.1 s/d 0.8 A
Putaran Mesin : 400 s/d 20.000 RPM
Ignition Timing (Idle) : 12� s/d 15� BTDC
Advance Timing : 27� s/d 42� (Lihat Label di CDI)
Used : Standard, Racing, Kompetisi
CDI Type : DC
Ignition Control : Digital – Microcontroller (Powered by Philips Semiconductor)
Standarisasi : JASO/JIS/UL (Japan Standard)
Protection : Automatic Low Voltage Protection


Saya mau memberi sedikit tambahan. Bila anda sudah mengganti CDI standard anda dengan CDI BRT, saya sarankan untuk TIDAK mengganti koil standard anda dengan koil racing. Pasalnya, pihak BRT pernah mengklaim kalau seluruh produk yang mereka buat diuji dengan koil standard dari pabrik motor itu sendiri. Beda dengan CDI XP 2002 yang melakukan penelitian koil racing dan standard. Sebagai ilustrasi bila anda mengganti CDI standard ke CDI BRT akan ada peningkatan tenaga sekitar 0,8 HP, bila anda mengganti koil racing maka akan ada peningkatan tenaga sekitar 0,3 HP. Tetapi bila anda mengganti keduanya maka belum tentu peningkatan tenaga menjadi 0,8 + 0,3 = 1,1 HP bisa jadi kurang dari itu. Dampak lainnya CDI BRT anda akan cepat rusak atau mati. Lalu karena banyaknya pertanyaan tentang keberadaan kabel busi spilt fire itu, di sini saya tekankan bahwa tidak harus menggunakan kabel busi merek itu, yang terpenting adalah bahannya yang terbuat serat optic
Selengkapnya...

TURBO DAN SUPERCHARRGER


Banyak diantar kita yang tidak puas dengan performa mesin standard bawaan pabrik. Tidak sedikit juga para pemilik mobil yang mengaplikasikan berbagai peranti yang dapat mendongkrak performa kendaraannya. Apakah anda pernah berpikir untuk mengaplikasikan TURBO atau SUPERCHARGER pada mesin kendaraan? Bila ya, sebaiknya anda membaca tulisan di bawah ini.

Pada dasarnya sistem kerja TURBO dan SUPERCHARGER tidak berbeda jauh, yaitu membuat bypass bagi udara untuk masuk kedalam ruang mesin. TURBO terbagi menjadi 2 jenis yaitu TURBO KIT dan TURBO BOLT ON. Mari kita bahas terlebih dahulu TURBO KIT
Turbo kit yaitu perangkat Turbo yang lebih praktis yaitu tinggal pasang karena biasanya jenis Turbo ini sudah di set dari pabriknya untuk mobil tertentu misalnya hanya untuk H. Jazz. Namun jenis Turbo ini peningkatan HP-nya..lebih kecil dari Bolt On tetapi dibalik itu harga Turbo kit lebih murah dari Bolt On. Turbo Bolt On yaitu jenis turbo yang harus di set ulang oleh sang teknisi agar memperoleh hasil yang maksimal, bahkan peningkatan tenaga bisa mencapai 2 kali lipat. Namun untuk mendapat hasil itu anda harus pintar-pintar memilih teknisi yang handal dalam men-set turbo tersebut, harga Turbo Bolt On lebih mahal dari Turbo KIT jadi bila anda ingin mengaplikasikan Turbo pada mobil anda bila hanya untuk harian disarankan untuk menggunakan Turbo KIT saja. Dengan mengaplikasikan Turbo (jenis apa saja) pada mobil anda pastikan untuk menurunkan dahulu kompresi pada mobil karena saat Turbo aktif kompresi dapat meningkat 2 kali lipat, Karena meningkatnya kompresi disarankan untuk menambah Trubo intercooler agar mesin tidak cepat over heat. Turbo aktif biasanya saat melewati 25oorpm maka itu sering terjadi Turbo lag yaitu suatu keadaan dimana anda merasakan hentakan yang dahsyat. Harus diperhatikan juga pemilihan jenis BBM karena meningkatnya kompresi jumlah oktan juga harus di tingkatan. Bila anda sudah mengaplikasikan perangkat diatas kami sarankan anda tidak mengkocok gas atau menginjak pedal gas secara kasar yaitu injak lepas dengan ritme yang cepat. Harga untuk TURBO yang paling murah berada dikisaran harga sekitar 6 jutaan

SUPERCHARGER pada dasarnya sama dengan TURBO yaitu alat untuk bypass bagi udara untuk masuk ke ruang mesin. SUPERCHARGER kemampuannya tidak seperti TURBO yang begitu dahsyat, supercharger memiliki tenaga yang lebih kecil maka dari itu harga supercharger lebih murah ketimbang turbo. Supercharger bekerja sejak putaran mesin idle. Harga untuk mendapatkan 1 unit supercharger sekitar 500ribuan

Kami sarankan berpikirlah sebijak mungkin bila anda ingin mengaplikasi perangkat diatas pada mobil anda bila mobil tersebut hanya untuk harian, mengingat harga BBM yang semakin mahal dan konsumsi BBM menjadi meningkat jauh, belum lagi bila mesin anda jebol atau over heat maka anda harus mengeluarkan dana lebih banyak untuk biaya perbaikan. Lain cerita bila mobil tersebut dikhususkan untuk kompetisi balap.
Selengkapnya...